Kewajiban Manusia adalah untuk Berusaha, Tapi hanya Tuhan-lah yang Menentukan Hasilnya.

08 Februari, 2008

Puisi : Bendera Tua (2)

E k l i p s (Bendera Tua 2)

Matahariku bersinar di siang malang itu

Tiba-tiba…muncul setitik bayangan di puncaknya

, tetanggaku cepat-cepat masuk rumahnya

dan anak kecil yang sedang bermain di jalan

Digendong ibunya masuk…

Aku tak mengerti…

Ekor mataku memandang matahariku

Bayangan itu mulai jelajahi matahariku dengan lembut

, mataku berkunang-kunang, sekeliling jadi suram

Aku semakin tak mengerti…

Di kamarku TV dinyalakan

Bayangan itu hampir jajah semuanya

Matahariku hilang…lenyap…

Suasana jadi gelap

Dan hanya ada matahari hitam

Aku mati…aku…tolong…!!

Gelap masih membayang di luar rumah

Saat aku mengintip lewat jemari lunglaiku

Tapi, kulihat sebuah cincin dengan berlian yang indah

Matahariku mulai bangkit

Di TV, bayangan itu mulai lari tinggalkan matahariku

Aku lari keluar rumah…dan bersorak…

Ya…matahariku terangi bumiku lagi

Ia tersenyum padaku dan berkata:

“Jangan takut padanya….

Ia hanya lewat tuk guncang dunia…”

Lalu ia diam,

sambil diam-diam menitikkan air matanya

Aku mengerti sekarang…

Bandung, Juli 1992

“This poet is also dedicated to Irvan Lubis… Now I understand that death is not the end of our journey


Tidak ada komentar: